Narasumber menjelaskan mengenai dua penyebab stunting, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung stunting yaitu pertama kurangnya asupan gizi. Asupan bernutrisi untuk cegah stunting anak yaitu seperti asi eksklusif, buah/sayuran, susu, protein berkualitas tinggi seperti daging-dagingan dan ikan, biji dan kacang-kacangan, telur, dan sumber karbohidrat. Kedua, status kesehatan ibu dan janin, kesehatan ibu selama kehamilan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Ibu yang mengalami malnutrisi, anemia, atau infeksi selama kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, dan lebih rentan terhadap stunting.
Penyebab tidak langsung stunting yaitu pertama ketahanan pangan, Food and Agriculture (FAO) menyebutkan bahwa kondisi ketahanan pangan harus memenuhi 4 (empat) komponen, yaitu kecukupan ketersediaan bahan pangan, stabilitas ketersediaan bahan pangan, keterjangkauan terhadap bahan pangan dan kualitas atau keamanan bahan pangan yang digunakan. Kedua yaitu lingkungan sosial, beberapa budaya mungkin memiliki kepercayaan dan praktik yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, pendidikan dan juga pola asuh orang tua. Ketiga yaitu lingkungan kesehatan, akses yang terbatas ke pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang tidak memadai dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan masalah gizi dan kesehatan yang nantinya akan menyebabkan stunting. Keempat yaitu lingkungan pemukiman, kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya akses ke air bersih dapat meningkatkan risiko infeksi yang berkontribusi terhadap stunting.