Sesi foto bersama

29 Juni 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat dari FH UPN “Veteran” Jakarta melaksanakan pengabdian masyarakat bersama dengan pihak Pekumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia dengan “Pengendalian dan Pencegahan Stunting pada Keluarga Penyandang Disabilitas melalui Program Healthy Disability Family”. Pelaksanaan diawali dengan kegiatan koordinasi dengan pihak PPDI dalam hal penyelenggaraan kegiatan pengabdian di PPDI ini.

Suasana abdimas

Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan Antropomentri kepada Anak-anak/Ibu Pra Hamil/Ibu Hamil penyandang disabilitas oleh tim kesehatan yang juga mereka menjadi peserta pengabdian masyarakat. Para peserta secara bergilir dicek dari segi berat badan maupun tinggi badan yang maan ketika memang berada di bawah batas normal, maka bisa dikatakan bahwa penyandang disabilitas tersebut mengidap stunting. Terlihat bahwa peserta antusian dalam melaksanakan cek tinggi dan berat badan mereka dalam memeriksa apakah mereka memang berada pada ambang batas stunting, atau bahkan di bawah ambang batas sehingga memang mereka merupakan pengidap stunting itu sendiri.

Suasana Abdimas

Setelahnya, kegiatan dibuka oleh MC. Kegiatan dilanjut dengan sambutan dari ketua Tim Pengabdian Masyarakat FH UPNVJ, Rianda Dirkareshza, S.H., M.H. kegiatan ini dapat membantu daripada penyandang disabilitas dalam memahami adanya stunting dan mecegahnya dari awal masa remaja hingga kepada pra kehamilan agar nanti anak yang dilahirkan tidak dapat mengidap stunting. Rianda berharap bahwa setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, para peserta dapat mengaplikasikan seluruh hal yang disampaikan oleh teman-teman tim pengabdian terutama dalam mencegah stunting pada kaum disabilitas.

Suasana Abdimas

Kegiatan dilanjut dengan sambutan dari pihak PPDI yang dilakukan oleh perwakilan PPDI, Didi beliau berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat menjadi katalisator dalam mencegah dan menanggulangi stunting pada kaum disabilitas. Selain itu, pembentukan koperasi ini beliau harapkan dapat menjadi kemajuan tersendiri bagi para kaum disabilitas dalam membangun perekonomian mereka. Pembentukan koperasi ini juga menurut beliau dapat menjadi wadah bagi disabilitas agar menjadi mandiri dan dapat belajar cara berbisnis dan mengelola badan hukum yang berupa koperasi itu sendiri. Setelah pelaksanaan sambutan dari perwakilan PPDI, acara dilanjut dengan penyerahan plakat yang dilakukan oleh Rianda Dirkreshza, S.H., M.H., dan Buku Pedoman mengenai Stunting oleh dr. Pritha Maya Savitri, Sp.KP., kepada pihak PPDI.

Acara pun dilanjut dengan kegiatan utama pengabdian masyarakat, yakni pemaparan materi yang dilakukan oleh 3 (tiga) narasumber, yakni dari Dra. Bernadin Dwi, M.M., CPM., Dr. Laily Hanifah, S.K.M., M.Kes., Sintha Fransiske Simanungkalit, S.Gz., M.K.M., dan Gilang Abi Zaifa, S.H. Ketiga narasumber menyampaikan terkait dengan permasalahan stunting dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang ekonomi, kesehatan masyarakat, gizi, dan hukum itu sendiri.  

Suasana Abdimas

Pada materi pertama, Dra. Bernadin Dwi, M.M., CPM., menyampaikan mengenai literasi marketing management kepada para teman-teman disabilitas. Beliau menyampaikan bahwa proses dan pendidikan megenai bisnis digital menjadi penting dalam memulai bisnis digital itu sendiri. Zaman sekarang sudah banyak platform digital yangdapat dimanfaatkan oleh teman-teman disabitas dalam mengembangkan bisnisnya. Terlebih menurut beliau, penting bagi teman-teman disabilitas dalam mempelajari manajemen pemasaran karena beberapa hal, yakni: 1. Peningkatan Penjualan; 2. Membangun Brand yang Kuat; 3. Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien; 4. Meningkatkan Daya Saing; 5. Pengembangan Produk dan Layanan; 6. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan; 7. Memanfaatkan Teknologi Digital; 8. Pengelolaan Risiko. Selain itu beliau juga menjelaskan mengenai langkah-langkah memulai digitalisasi marketing yang mana hal yang paling penting adalah tentunya memahami platform itu sendiri dan algoritma dari platform itu sendiri. Dengan demikian pelaksanaan bisnis yang baik dapat dilakukan oleh teman-teman disabilitas untuk mengembangkan perekonomian mereka juga.

Berita Terkait:  Rapat Koordinasi Dengan Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata (ADHAPER) Di Fakultas Hukum UPN "Veteran" Jakarta
Suasana Abdimas

Selanjutnya materi dilanjut oleh Dr. Laily Hanifah, S.K.M., M.Kes., yang menyampaikan mengenai pencegahan stunting bagi kelompok disabilitas. Beliau mengawali pemaparannya dengan memberikan penjelasan mengenai stunting secara umum. Kemudian beliau juga memaparkan terkait dengan data stunting di Indonesia secara umum, sekitar 30,8% penduduk Indonesia terindikasi mengalami stunting. Menurutnya, angka tersebut merupakan angka yang luar biasa besar, bahkan dengan persentase tersebut, Indonesia menduduku urutan ke-5 sebagai negara dengan jumlah angka stunting terbanyak di dunia. Tentunya hal ini menjadi menyedihkan dan harus kita atasi dari sekarang. Kemudian, beliau melanjutkannya dengan menyampaikan mengenai pencegahan stunting itu sendiri dengan melaksanakan olahraga, saran dan konsumi tamblet tambah darah dalam menurunkan anemia pada remaja di sekolah. Kemudian pencegahan stunting juga dapat dilakukan dengan meningkatkan pemeriksaan dan pengetahuan ibu hamil dalam meningkatkan kesehatannya.

Suasana Abdimas

Kemudian, materi dilanjut oleh Sintha Fransiske Simanungkali, S.Gz., M.K.M. Dalam materi tersebut, beliau menyampaikan mengenai Gizi Seimbang yang juga menjadi unsur utama dalam mencegah stunting pada kaum disabilitas. Menurut beliau, gizi seimbang itu adalah Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Kemudian, beliau dalam paparannya menjelaskan mengenai 10 (pesan) daripada gizi seimbang yang menurutnya perlu untuk teman-teman disabilitas ketahuinya, di antaranya adalah teman-teman harus mensyukuri dan nikmati anekaragam makanan. Kemudian, menurutnya juga gizi seimbang diperoleh dari banyak makan sayur dan buah dalam mencegah stunting disabilitas itu sendiri. Yang terakhir beliau juga memaparkan terkait dengan contoh menu sehari-hari yang menunjukkan gizi seimbang. Menu tersebut dapat diikuti oleh teman-teman disabilitas dalam mencegah dan mengantisipasi stunting pada kaum disabilitas.

Suasana Abdimas

Yang terakhir, materi disampaikan oleh Gilang Abi Zaifa, S.H., mengenai perlindungan kesehatan bagi penyandang disabilitas yang ditinjau dari segi hukum. Menurutnya, seluruh warga negara termasuk teman-teman disabilitas memiliki hak untuk mendapatkan akses layanan kesehatan. Selanjutnya, perwujudan akses tersebut sebagaii perwujudan dari sila ke-5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Beliau juga menyampaikan beberapa peraturan perundang-undangan yang memuat mengenai akses layanan kesehatan bagi teman-teman disabilitas, yakni 1) Sila ke-5 Pancasila, yakni “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”; 2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandnag Disabilitas; dan 3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Kemudian dalam paparannya, beliau menyampaikan terkait dengan upaya kesehatan bagi penyandang disabilitas yang mana segala bentuk kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan untuk mencegah kedisabilitasan dan memelihara setta meningkatkan derajat kesehatan penyandang disabilitas. Terakhir, beliau menyampaikan secara lengkap mengenai hak penyandang disabilitas.

Suasana Abdimas
Suasana Abdimas

Setelah sesi pemaparan, MC membuka sesi tanya jawab. Sesi tersebut diikuti oleh peserta dengan sangat baik yang mana banyak peserta memberikan pertanyaannya kepada teman-teman pemapar. Beberapa menanyakan terkait dengan gizi seimbang kepada pemapar terkhusus kepada Bu Sinta. Kemudian beberapa penanya juga menanyakan terkait dengan stunting pada kaum disabilitas. Tibalah pada akhir acara yang mana dilakukan sesi dokumentasi. MC kemudian menutup pelaksanaan acara pengabdian masyarakat ini. Namun setelah pelaksanaan pengabdian ini, tim pengabdian membagikan paket lengkap sembako makanan pencegahan stunting kepada teman-teman disabilitas. Tim pengabdian berharap bahwa sembako-sembako tersebut dapat menjadi awalan daripada pencegahan stunting bagi kaum disabilitas.

Share

Contact Us

× Ada yang bisa dibantu?