Beliau menyoroti bahwa keberhasilan Prolegnas bergantung pada peran serta berbagai pihak, termasuk para pembuat kebijakan di kementerian, lembaga, dan instansi terkait. Prolegnas, tambah Prof. Wicipto, juga memainkan peran penting dalam memperkuat struktur hukum nasional yang responsif terhadap tantangan global, seperti isu perubahan iklim, perlindungan hak asasi manusia, serta kebutuhan akan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan ekonomi digital.
Pelatihan Legislative Drafting ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam memahami teknik-teknik penyusunan undang-undang yang baik, mulai dari identifikasi masalah hukum hingga penyusunan naskah akademik dan draf undang-undang yang berkualitas. Dengan pelatihan ini, diharapkan para pegawai Kementerian ATR/BPN mampu berkontribusi secara efektif dalam menyusun peraturan yang memenuhi standar legal drafting dan memenuhi kebutuhan hukum masyarakat.
Para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti materi yang diberikan. Melalui sesi diskusi dan studi kasus, mereka mendapatkan wawasan praktis mengenai bagaimana menyusun rancangan undang-undang yang berkualitas dan mengutamakan kepentingan publik.