Jakarta, 31 Juli 2025 – Dr. Ismail Hasani Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI mengangkat tema penting tentang bagaimana magang berdampak dapat menjadi fondasi transformasi pendidikan tinggi hukum di Indonesia dalam Pembekalan Magang MBKM Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) hari ke-2 ini.  Ia menjelaskan bahwa sistem pendidikan hukum harus mampu menjawab kebutuhan pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan akses terhadap dunia kerja yang semakin kompleks.

Berita Terkait :  Piminan dan Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M. Phil, M.A., CBE.

Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kurikulum tidak cukup disusun hanya dari ruang akademik. Magang menjadi sarana penting untuk menyesuaikan kurikulum dengan realitas lapangan, khususnya melalui skema kerja sama formal antara kampus dan institusi mitra (MoU & PKS). Ia menyebut bahwa harmonisasi kurikulum melalui pendekatan praktikal ini akan menjadikan mahasiswa lebih siap, relevan, dan kompeten.

 

Dr. Ismail juga mendorong penguatan indikator kinerja dalam program magang, agar kontribusi mahasiswa tidak sekadar bersifat administratif, tetapi memiliki nilai kebermanfaatan nyata. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk dosen pembimbing dan institusi mitra, untuk mengembangkan pola magang yang mendidik, memberdayakan, dan menghasilkan output konkret.

Berita Terkait :  Menekankan Pendekatan untuk Profil Lulusan, Andi Hartono menjadi Narasumber dalam FGD Pendirian Prodi Hukum Bisnis FH UPNVJ

Ia menutup sesi dengan menegaskan bahwa MBKM adalah jalan menuju demokratisasi pendidikan tinggi, di mana mahasiswa tidak lagi diposisikan sebagai penerima pengetahuan, tetapi sebagai aktor perubahan sosial. Dalam konteks itu, magang bukan hanya menjadi jembatan akademik dan dunia kerja, tetapi wahana perwujudan nilai-nilai keadilan dan pengabdian masyarakat.

Share

Contact Us

×