Jakarta, 14 Oktober 2025 — Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Adjunct Professor Program dengan menghadirkan Prof. Dr. Nazli Ismail dalam forum akademik bertajuk “Academic Management Roundtable: Strategic Collaboration in Legal Education and Community Engagement — Indonesia–Malaysia Experience.”
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 11.00–12.00 WIB ini dihadiri oleh para dosen dan jajaran dekanat Fakultas Hukum UPNVJ, dan berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaboratif. Forum ini menjadi wadah penting untuk membahas berbagai peluang kerja sama strategis antara dunia akademik Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan hukum, pengabdian masyarakat internasional, dan riset lintas negara.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Nazli Ismail menekankan pentingnya membangun kolaborasi internasional yang berkelanjutan di bidang hukum, baik melalui pertukaran mahasiswa (student exchange), program joint research, maupun kegiatan community engagement yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari kedua negara.
Salah satu fokus pembahasan utama adalah sinkronisasi jadwal akademik antara UPNVJ dan universitas mitra di Malaysia. Prof. Nazli menjelaskan bahwa kalender akademik di Malaysia berjalan dalam dua periode utama, yakni Oktober–Februari dan Maret–September, yang berbeda dengan sistem perkuliahan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penyelarasan kurikulum dan jadwal akademik agar program pertukaran mahasiswa dan dosen dapat berjalan efektif dan saling menguntungkan.
Selain isu akademik, diskusi juga menyoroti peluang pengembangan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional yang berorientasi pada pemberdayaan hukum dan keadilan sosial lintas negara. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi sarana aktualisasi peran perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat global.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Handar Subhandi Bakhtiar, S.H., M.H., M.Tr.Adm.Kes., selaku salah satu perwakilan Fakultas Hukum UPNVJ, turut memberikan pandangan mengenai perbandingan sistem pendidikan hukum di Indonesia dan Malaysia. Beliau menyoroti perbedaan pendekatan pedagogis, struktur kurikulum, dan orientasi keilmuan yang dapat menjadi bahan refleksi dalam pengembangan kurikulum hukum di UPNVJ ke depan.
“Kolaborasi seperti ini tidak hanya memperluas jejaring akademik antarnegara, tetapi juga membuka ruang untuk pertukaran gagasan dan praktik terbaik dalam pengajaran hukum. Ini adalah langkah strategis menuju internasionalisasi Fakultas Hukum UPNVJ,” ujar Dr. Handar Subhandi Bakhtiar dalam diskusi tersebut.