Jakarta, 8 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis, Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menggelar kegiatan Bedah Buku sebagai bagian dari rangkaian acara akademik. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk refleksi intelektual atas perjalanan institusi, serta sebagai upaya memperkuat identitas akademik melalui diskursus ilmiah. Acara yang berlangsung secara luring ini menghadirkan berbagai unsur sivitas akademika dan menjadi wadah penting dalam memperluas perspektif keilmuan di bidang hukum.
Buku yang dibedah berjudul “Filsafat Hukum” karya Dr. Handoyo, SH, MH, seorang akademisi senior yang telah lama berkontribusi dalam pengembangan pemikiran hukum di Indonesia yang merupakan Dosen Fakultas Hukum UPN “Veteran” Jakarta. Buku ini menawarkan pemahaman mendalam tentang hubungan antara hukum, moralitas, dan filsafat, serta memberikan pencerahan bagi mahasiswa dan dosen dalam melihat hukum tidak sekadar sebagai perangkat normatif, tetapi sebagai refleksi atas nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
Hadir sebagai pembedah dalam kegiatan ini adalah Dr. Rocky Marbun, SH, MH, pakar filsafat hukum dari Universitas Pancasila, yang memberikan pandangan kritis sekaligus apresiasi atas gagasan-gagasan yang ditawarkan dalam buku tersebut. Diskusi yang berlangsung tidak hanya membedah isi buku secara konseptual, tetapi juga menyoroti relevansi pendekatan filsafat hukum dalam menjawab tantangan hukum kontemporer di Indonesia.
Para peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan alumni turut aktif dalam sesi diskusi, menunjukkan antusiasme terhadap pentingnya pendekatan filosofis dalam pendidikan hukum. Kegiatan ini membuktikan bahwa tradisi akademik yang reflektif dan kritis masih menjadi bagian penting dari dinamika pembelajaran di Fakultas Hukum UPN “Veteran” Jakarta.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Hukum berhasil menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan ruang-ruang diskusi ilmiah yang substansial. Bedah Buku ini tidak hanya memperkaya wawasan keilmuan, tetapi juga mempererat hubungan antar sivitas akademika. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara berkala guna membangun kultur akademik yang lebih progresif dan inklusif.